Kamis, 23 Desember 2010

Christmas Eve : kebiasaanQ

Well, besok adalah Christmas Eve.(ga nyadar klo 2 hari lagi udah Nata lmilkysmile ). Baik Christmas Eve maupun Christmas, dua2nya adalah favouritku.
Aku dan keluargaku mempunyai beberapa kebiasaan pada saat Christmas Eve. Tapi, kebiasaan ini dimulai dari sore hari. Tergantung jam berapa ikut kebaktian malam natal. Pas masih di gereja lama, kami berempat (aku, papa , mama, meme) ke gereja sekitar jam 6 sore. Kalau aku , meme dan papa mengisi acara malam natal, bisa ikut 2 kebaktian. (Aku, meme dan papa adalah anggota paduan suara, tetapi beda kelompok). Selesainya bisa sampai jam 12an. It Means, Kami selesai kebaktian sesi 2 pada saat natal!!
Photobucket
Pada saat2 baru pindah ke gereja baru,(otomatis hanya aku dan meme yang keluar dari paduan suara gereja lama)aku , mama dan meme ikut kebaktian di gereja baru, sedangkan papa mengisi acara di gereja lama pada sesi satu. Lalu, ia mengajakku dan meme ke gereja lama untuk melihat acara natal di gereja lama pada sesi 2. Tentu saja mama diantar pulang dulu ke rumah.
Kalau tidak mengisi acara, kami berempat memilih untuk ikut kebaktian sesi pertama, lalu setelah kebaktian, kami dinner di restauran.

Thats all of my activity during Christmas Eve. How about you??

Rabu, 15 Desember 2010

Emma

Yang ini, aku telat banget. Komiknya yang terakhir udah terbit beberapa tahun yang lalu, aku baru nyarinya sekarang. Soalnyaq kalau aku nyari komik, tergantung mood dulu ama liat gambarnya, baru liat ceritanya. Berhubung harga komik meroket terus setiap tahunnya, maka aku memutuskan untuk membeli hanya komik serian yang aku ikuti saja seperti 'Black Butler', 'Alive - the final evolution','Trinity Blood','Detective Conan' dan 'V.B.Rose'. Kebanyakan sih genrenya action dan kalo dilihat2 lagi emang banyak shonen-nya daripada shoujo. Abis,jujur aja, cerita shoujo tuw endingnya sama aja semua... ^^
Kalau shonen, endingnya beda2. Apalagi, aku suka liat fashionnya. Kayaq 'Black Butler' dan'Emma' yang settingnya Inggris abad 18 -19an. Aku lagi suka ama fashion abad segitu. Buat inspirasi juga sih... milkysmile

Back to Emma again. Seperti yang udah aku bilang di atas, Emma mengambil setting Inggris akhir abad 19 dan awal abad 20. Di tahun2 itu, kesenjangan sosial antara kelas atas dan kelas bawah terlihat jelas. Banyaknya bangsawan dan orang kaya dan banyak sekali buruh, pelayan, dll.

Emma adalah pelayan dari Kelly Stowner , mantan governess (semacam guru buat anak2 bangsawan/ orang kaya pada zaman dulu. Yaa, semacam guru les privat. Ngajarnya macam2.). Ia adalah mantan governess dari William Jones , anak tertua dari keluarga Jones. Keluarga Jones adalah pengusaha terkenal di kalangan society walaupun bukan dari kalangan bangsawan.

Emma dijadikan oleh Kelly yang melihatnya berjualan bunga. Ia mengajari hal2 yang berhubungan dengan rumah tangga . Tak hanya itu, ia mengajari Emma menulis dan membaca serta tata krama. Sehingga Emma terlihat seperti guru, bukan pelayan.

Suatu hari, William bertamu ke rumah Kelly. Emma tidak sengaja membuat William ketatap pintu hingga topi William jatuh. Itulah pertemuan pertama William dan Emma dan William mulai menyukai Emma.

Pertemuan2 tak terduga antara Emma dan William membuat mereka berdua semakin akrab dan dekat. Tapi , menurut zaman itu, mustahil sekali mereka menjalin hubungan. Sebab, kesenjangan sosial yang memisahkan mereka. William berasal dari keluarga berada , sedangkan Emma hanyalah pelayan. Richard Jones, adalah salah satu penentang hubungan William dan Emma. Dia malah senang kalau William menikah dengan Eleanor Campbell, putri kedua Viscount Campbell.(Aku ga suka pemikirannya yang kereng banget!! huh!!)

Tak lama kemudian, Kelly meninggal karena faktor usia . (waktu itu, usia harapan hidup adalah 50 tahun). Semua barang milik Kelly disimpan, sebagian diambil oleh Al, teman Kelly dan suami Kelly (suami Kelly meninggal 2 tahun setelah married dengan Kelly).

Emma pun memutuskan untuk pergi ke tanah kelahirannya. Tapi, ia bertemu dengan Tasha, pelayan keluarga Molders, pengusaha asal Jerman yang tinggal di Inggris. Emma pun menjadi pelayan keluarga Molders.(walaupun awalnya dia tidak tahu kalau keluarga Molders tuw orang Jerman... ^^;)
Banyak sekali orang2 baru yang ditemui oleh Emma. Tasha yang menjadi roommate dan sahabatnya, Adele kepala pelayan keluarga Molder, Pelayan seperti Polly, Alma , Maria, footman Hans, Jan, Thomas, Tuan besar Wilhem Molders , Nyonya besar Dorothea Molders, anak pertama keluarga Molders , Erich dan adiknya Ilse. Di Sana juga, Emma belajar bersosialisasi dan menemukan hal2 baru yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Tanpa diketahui oleh Emma, William (terpaksa) bertunangan dengan Eleanor. (Hiks, saya ga setuju!! ) Disini , Emma akhirnya bertemu lagi dengan William setelah lama berpisah. (Thanks to Mrs. Aurelia and Mrs. Dorothea, I Like you two :D)

Berbagai konflik mereka berdua hadapi. Dan , well , ketebak banget kalau akhirnya happy ending. Emma dan William married.^^

Jujur, ceritanya agak membosankan karena Emma yang pendiam jarang banget dialognya. Yang membosankan menurutku sih kalau ceritanya tentang society, society dan society. Tapi, alur ceritanya maju dan terdapat banyak ekspresi. Di sini kita bisa lihat kalau William ternyata juga keras kepala , sama seperti ayahnya yang keras kepala.
Terutama unsur Romantismenya !! Dan ceritanya bikin penasaran. Cuma peringatan aja buat 17 tahun ke bawah. Ceritanya agak mature.Sorry~

Okay? Thats All.
Annyeong!!milkysmile